Kronologi Kehidupan
Asmara Nababan (1946-2010) adalah seorang pejuang HAM yang selama hidupnya menggunakan berbagai pendekatan dan organisasi untuk membela hak dan martabat sesama.
Awal Kehidupan (1946-1964)
Asmara Victor Michael Nababan lahir pada 2 September 1946 di Siborong-borong sebagai anak bungsu dari dari pasangan Bapak Jonathan L. Nababan, seorang guru HIS (Hollandsch Inlandsch School) diTarutung, dan Ibu Erna Intan Dora boru Lumban Tobing, seorang guru perempuan pertama di Tapanuli Utara dan juga sebagai Kepala Sekolah Meisjes School di Balige, Sumatera Utara. Sepuluh saudara kandung Asmara yang lain berturut adalah Alice Ernata Dorcas Nababan (1930), Johanes Sahab Manongar Nababan (1932), Soritua Albert Ernst Nababan (1933), Euince Martha Susanti Nababan (1934), David Uli Maruhum Nababan (1935), Edith Dumasi Nababan (1937), Jhon Togar Demak Nababan (1938), Indra Rumanggor M. Nababan (1940), Ray Leonard Timbang M. Nababan (1942), Pandapotan Maruli Asi (1944).
Asmara Nababan menghabiskan masa pendidikan dari SD hingga SMA-nya di Medan, Sumatera Utara
Pendidikan di Perguruan Tinggi (1964-1974)
Almarhum menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi, diantaranya:
- Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI)
- Fakultas Sastra Inggris Universitas Kristen Indonesia (UKI)
- Studi Perfilman di Lembaga Kesenian Jakarta
- Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) (Lulus tahun 1975)
Asmara Nababan juga seorang aktivis mahasiswa yang berperan aktif dalam berbagai organisasi dan gerakan mahasiswa seperti
- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
- Aksi protes anti pembangunan Taman Mini Indonesia Indah
- Komite Anti Korupsi (1970)
- Deklarasi Golongan Putih (1971)
- Pergerakan mahasiswa Malari (1974).
Kehidupan Berkeluarga (1973 - 2010)
Menikah dengan Magdalena Sitorus (1973).
Keduanya memiliki 4 orang anak, yakni:
- Juanita Nababan
- Natasha Nababan
- Aviva Nababan
- Yehonatan Nababan
Riwayat Pekerjaan (1970-2010)
Semasa hidupnya, Asmara Nababan mengabdikan diri sepenuhnya untuk penegakan Hak Asasi Manusia, Demokrasi, Keadilan dan Kebenaran, dan Anti Korupsi, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
1970
Turut mendirikan majalah anak-anak “Kawanku” bersama Julius Syaranamual, Toha Mohtar, Fadil Rasyid.
1978-1983
Direktur Eksekutif YAKOMA-DGI.
1983
Mendirikan KSPH (Kelompok Studi PenyadaranHukum) kemudian tahun 1985 menjadi Yayasan KSPPM (Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat) di Sumatera Utara.
1987-1994
Ketua Pengurus Yayasan KSPPM (Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat).
1991
Turut mendirikan Joint Committee for East Timor.
1991-1994
Sekretaris Eksekutif JK-LPK (Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen).
1993-2002
Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
1993
Turut mendirikan dan memimpin ELSAM (Lembaga Studi dan Edukasi Masyarakat) bersama Abdul Hakim Garuda Nusantara, Hadimulyo, Sandra Moniaga, Augustinus Rumansara.
1994-1998
Sekretaris Eksekutif INFID (International NGOs Forum on Indonesia Development).
1997-2002
Sekretaris Sub Komisi Pendidikan dan Kesadaran Publik di Komnas HAM dan memberikan training kepada berbagai kelompok strategis seperti Militer, Kepolisian, Pemuka Agama, Media, LSM, Hakim, Jaksa dan Pengacara.
1998
Turut mendirikan KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) bersama Munir, Ade Sitompul, Bambang Wijayanto, Mulyana W. Kusumah.
1998-2002
Sekretaris Jenderal Komnas HAM.
1999
Sekretaris KPP-HAM untuk Pelanggaran Berat di Timor Timur.
1999
Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan 12-15 Mei 1998.
2003
Mendirikan DEMOS (Lembaga Kajian Demokrasi dan Hak Asasi) bersama Th. Sumartana (alm), Nasikun, Arief Budiman, Munir (alm), Maria Hartiningsih, AE Priyono, Anton Pradjasto, Stanley Josef Adiprasetyo, Emanuel Lalang.
2003-2010
Mewakili Indonesia dan beragam organisasi LSM sebagai Pembicara dalam berbagai diskusi dan seminar internasional di kawasan Asia Pasific tentang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi pada forum East West Center (www.eastwestcenter.org).
2003-2010
Direktur Eksekutif DEMOS (Lembaga Kajian Demokrasi dan Hak Asasi).
2004-2010
Anggota Tim Advokasi Hukum dan HAM Majelis Pendidikan Kristen.
2005-2009
Dewan Pakar Komisi Pengawas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bidang HAM.
2010
Penggagas dan anggota Governing Board of the Human Rights Resource Centre for ASEAN (HRRCA) bersama berbagai tokoh nasional dan kawasan lainnya.
Kegiatan Lainnya (1996-2010)
– Terlibat aktif dalam Tim Pencari Fakta (TPF) sejumlah kasus pelanggaran HAM di Indonesia, antara lain:
- Anggota TPF Penyerbuan Markas PDI-P 27 Juli 1996
- Wakil Ketua TPF Kasus Pembunuhan Munir
– Diutus oleh Komnas HAM untuk melakukan penyidikan atas pelanggaran HAM di Mapenduma Papua.
– Ketua Badan Pengurus KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).
– Anggota Badan Pengurus Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID).
– Ketua Board Yayasan Pusat Keadilan Transisi.
– Ketua Koalisi Keadilan dan Pengungkapan Kebenaran.