by hambali

Kembali

Malam Refleksi Demokrasi dan HAM: Pemikiran dan Sikap Asmara Nababan

Memperingati 10 tahun berpulangnya Asmara Nababan dan 72 tahun sejak Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia disahkan, acara ini akan menjadi ajang perenungan tentang masa depan HAM dan Demokrasi Indonesia.

Hari / Tanggal
Lokasi
Waktu

:
:
:

(tentative) Kamis 10 Desember 2020
(tentative) online event
(tentative) 19.00-21.00

Pengantar

1.1.   Proses demokrasi di Indonesia sejak jatuhnya pemerintahan Soeharto sudah melampaui satu generasi (20 tahun). Suatu prestasi yang, meskipun jauh dari sempurna, patut diapresiasi oleh bangsa Indonesia sekaligus dilihat kembali untuk memantapkan langkah menuju 100 tahun Republik Indonesia (2045)

1.2.   Gambaran umum dan singkatnya, Indonesia memang diakui secara luas sebagai ‘bangsa demokratis’ terbesar ketiga, dengan status sebagai negara dengan pendapatan menengah – pun demikian konsolidasi proses demokrasi di Indonesia masih terus terjadi. Demokrasi prosedural berjalan cukup baik – namun pemimpin-pemimpin politik yang terpilih masih kurang akuntabel dalam mengupayakan hak-hak dasar rakyat, praktek korupsi terlihat dimana-mana; partisipasi politik masyarakat sipil semakin menguat namun fragmentasi di dalamnya juga terus terjadi. Kebebasan beragama dan berkeyakinan terus menghadapai tantangan yang besar.

1.3.   Berdampingan dengan keadaan ini berlangsung desentralisasi yang tidak saja menghasilkan konsekuensi-konsekuensi yang dimaksudkan (intended consequences) seperti munculnya pemimpin-pemimpin lokal bahkan dalam kancah politik nasional, juga menciptakan ketimpangan antar wilayah maupun relasi yang tidak stabil antara otoritas pusat dan daerah, dan meluasnya korupsi

1.4.   28 Oktober 2020 tepat sembilan puluh dua tahun lalu bangsa Indonesia yang diwakili kaum muda dari beragam asal usul, kepercayaan / agama, suku, kebudayaan bersatu dalam mereka-bayangkan Indonesia, sebagai Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa. Sumpah Pemuda 1928 ini menjadi salah satu batu fondasi terbentuknya bangsa Indonesia.  Akhir-akhir ini gagasan mengenai Indonesia ini terus dihantam dan hendak digerus oleh sejumlah kekuatan.

 1.5.     Bertepatan dengan tanggal itu, 10 tahun wafatnya Asmara Nababan. Asmara Nababan adalah salah satu figur penting dalam peta gerakan demokrasi dan hak asasi manusia. Sejak mahasiswa di awal 1970-an ia telah ikut dalam berbagai gerakan yang memperjuangkan demokrasi termasuk perang melawan korupsi – sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan. Pada tahun 1980-an ia aktif di KSPPM, kemudian di Infid dan pada masa-masa penting proses menjelang kejatuhan rezim Soeharto ia menjadi anggota Komnas HAM – ketika sebagian besar tokoh masyarakat sipil masih ‘emoh’ berada di dalamnya – dan ia memainkan sejumlah peran penting.

1.6.     Dalam pemetaan Ornop di Indonesia, Asmara Nababan juga adalah tokoh kunci di belakang sejumlah organisasi yang dikenal berada di garda depan gerakan demokrasi dan hak asasi manusia, seperti KontraS, Elsam, dan Demos, dan sejumlah organisasi lainnya. Selama di berbagai organisasi non pemerintah ini pula berbagai pikiran, sikap, dan gerakan telah ia inisiasi.

1.7.     Perannya tidak lepas dari sejumlah karakter yang ia miliki seperti sikap menjadi ‘manusia Merdeka’, Jujur, kesederhanaan, konsistensi dan berpihak pada rakyat – terutama pada gerakan kritis dan Gerakan rakyat. Ia memiliki pengalaman panjang di akar rumput yang terus mengilhami berbagai gerakan sosial. Dalam membangun gerakan sosial ia senantiasa mendasarkan pada sikap non-violence dan terus memberdaya komunitas-komunitas akar rumput.

1.8.     Dalam rangka memperingati 10 tahun kepergian Asmara Nababan yang bakal jatuh pada hari 28 Oktober 2020 dan Hari HAM ke 72, sejumlah lembaga dengan dukungan pihak keluarga berniat mengadakan peringatan secara sederhana, pada Hari HAM Dunia tanggal 10 Desember 2020. 

1.9      Dalam acara ini diharapkan berangkat dari sosok Asmara Nababan dan realitas HAM dan demokrasi di Indonesia saat ini kita dapat merenungkan tentang capaian dan tantangan bangsa ini di masa lalu dan langkah yang perlu dilakukan oleh tiap generasi untuk mempertahankan dan mewujudkan secara lebih nyata gagasan-gagasan ideal yang telah dibangun bersama agar Indonesia dapat menjadi bangsa yang bersatu, berperikemanusiaan, beradab, dan sejahtera; bangsa yang Berketuhanan bukan hanya dalam statusnya, tapi dalam esensinya.


Susunan Acara 

(to be confirmed)

Cara Mendaftar

(to be confirmed)

Latar Belakang

Perjuangan penegakan HAM dan demokratisasi akan terus digulirkan seiring dengan semakin banyaknya persoalan HAM yang muncul dan belum diselesaikan. Kasus-kasus pelanggaran masih banyak terjadi di berbagai tempat di Indonesia. Tak terkecuali di masa pandemi ini. Seperti di Kabupaten Maybrat, Papua Barat masih terjadi penyisiran dan penggeledahan terhadap warga sipil yang diduga tidak memiliki kaitan dengan kasus yang terjadi di Bintuni. Di Cikarang Jawa Barat juga masih terjadi kasus pelanggaran terhadap kebebasan beribadah sekalipun itu dilakukan di rumah.

Pada era milenial dengan segala problematikanya memberikan tantangan baru bagi penegakkan Hak Asasi Manusia. Generasi milenial Indonesia pada dasarnya memiliki peranan signifikan dalam merawat perjuangan nilai-nilai kemanusiaan. Peranan generasi milenial bisa menjadi jembatan penerus perjuangan HAM yang telah dilakukan generasi sebelumnya. Kegemaran anak muda dalam memanfaatkan media sosial bisa dijadikan media efektif untuk mengajak generasi milenial membahas persoalan-persoalan dan terus memperjuangkn HAM di Indonesia. Sehingga, anak-anak muda perlu diberikan ruang ruang yang luas untuk mengekspresikan pandangan dan idenya tentang HAM.

 

Tujuan

  1. Menggali ide kreatif dalam menciptakan vlog ‘penegakan HAM’ yang mudah dipahami oleh masyarakat umum khususnya generasi millennial.
  2. Mengembangkan budaya berekpresi dan berpendapat secara Kontrukstif

 

Syarat dan Ketentuan

  1. Vlog harus menceritakan pengalaman di dalam lingkungan rumah masing-masing
  2. Tidak diperbolehkan mengambil spot gambar/vodep di tempat selain rumahnya sendiri.
  3. Peserta adalah generasi millennial berumur 19 – 39 tahun
  4. Peserta mencantumkan identitas diri sesuai ID
  5. Peserta wajib mengisi form pendaftaran pada link: https://forms.gle/15UUhc9Ndz8Lrq8ZA
  6. Mengunggah atau upload vlog di google drive panitia akan membalas tiap peserta dengan memberikan link video, apabila sudah tayang di youtube panitia.
  7. Peserta wajib mempromosikan videonya di youtube dengan meminta subscribe dan like dari para fansnya, berikut Instagram atau media lainnya dengan menampilkan highlight berdurasi 1 menit.
  8. Peserta tidak diperbolehkan meng-unggah atau upload video karyanya dengan durasi penuh ke media manapun.
  9. Konten bersifat Original, baik gambar maupun musik ilustrasi (bebas royalti) belum dipublikasikan, tidak melanggar HAKI, tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan memberikan motifasi positif
  10. Setiap peserta maksimal mengirimkan vlog sebanyak 3 file video
  11. Durasi video karya lomba maksimal 3 menit
  12. Lomba ini tidak berlaku bagi Panitia/Penyelenggara
  13. Lomba ini gratis, tidak dipungut biaya

 

Gambaran Lomba Vlog.

  1. Tema: Pemajuan dan Penegakan Hak Asasi Manusia
  2. Subtema: Pemajuan & Penegakan HAM bagi Generasi Milenial
  3. Taglines:
  • Saya Berani Ngomong HAM. Kamu?
    • Peserta diharapkan untuk membuat video tentang suatu isu HAM yang ia pedulikan, apakah tentang masalahnya, solusi yang diperlukan, dan lain sebagainya
  • Menjalin Asmara dengan HAM, Kuy!
    • Peserta diharapkan untuk meneliti tentang kehidupan dan pemikiran Asmara Nababan dan membuat suatu video pendek yang terinsiprasi dari kehidupan dan pemikirannya antara lain tentang demokrasi, hak asasi manusia, pelanggaran HAM masa lalu, dan pendidikan anak
  1. Model Vlog: bebas, komunikatif.
  2. Durasi Vlog: Maksimal 3 menit

 

Hadiah Lomba Vlog

Pemenang lomba vlog akan diumumkan pada malam renungan 10 Tahun Kepergian

Asmara Nababan dengan hadiah masing-masing Piagam Penghargaan, Buku Asmara

Nababan :

Vlog Terbaik 1 berhadiah uang Rp. 3.000.000,- + Buku

Vlog Terbaik 2 berhadian uang Rp. 2.000.000,- + Buku

Vlog Terbaik 3 berhadiah uang Rp, 1.000.000,- + Buku

 

Waktu Pelaksanaan

  1. Pengumuman lomba vlog akan dilakukan tangal 10 Desember 2020
  2. Penetapan pemenang video tanggal 1 Desember 2020
  3. Deadline pengumpulan video tanggal 1 November 2020
  4. Pengumuman lomba VLOG dilakukan tanggal 1 Oktober 2020

 

Juri (Tentative)

  1. Philip
  2. Irma
  3. (Keluarga Asmara Nababan)